INILAH.COM, Cirebon - Penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Cirebon
terbilang cukup tinggi. Setidaknya 577 warga terinfeksi virus mematikan
tersebut.
"Seperti fenomena gunung es, jumlah tersebut
hanya tampak di permukaannya saja. Padahal, jumlah riilnya pasti lebih
besar," kata Direktur Pelaksana Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(PKBI) Cirebon Arip Amin, Kamis (1/3/2012).
Ia mengaku perihatin
dengan terus meningkatnya kasus HIV-AIDS di Kabupaten Cirebon dari
tahun ke tahun. Program yang tepat dan kesadaran para penderitanya untuk
menjalani penanganan, dapat menekan penyebaran HIV-AIDS. Sejauh ini, ia
menilai pemerintah telah banyak melakukan program penanggulangan
HIV-AIDS.
"Akan lebih baik jika program tersebut didukung oleh
masyarakat. Dengan semakin tingginya pemahaman masyarakat terhadap
HIV-AIDS, penyebaran virus ini diharapkan bisa ditekan," tambahnya.
Ia
menyebutkan, penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Cirebon merata di setiap
kecamatan. Terus meningkatnya orang dengan HIV-AIDS (ODHA) pun harus
disikapi secara serius.
"Kami juga mengajak ODHA membuka diri. Sehingga, pemerintah dapat berupaya membantu kesulitan ODHA," kata Arip.
Arip
mengingatkan ODHA agar tidak menularkan virus yang diidapnya melalui
berbagai cara seperti melalui hubungan seksual maupun jarum suntik. Ia
juga menyarankan agar ODHA mengikuti pengobatan program pencegahan HIV
melalui transmisi seksual (PMTS). Sedangkan bagi yang terular karena
penggunaan jarum suntik, diminta para ODHA agar mengikuti program harm
reduction.
"Dengan program ini setidaknya penularan AIDS melalui jarum suntik dapat ditekan," jelas Amin.
Berdasarkan
data PKBI Kabupaten Cirebon, dari 577 warga ODHA, 43% dari mereka
merupakan warga Kabupaten Cirebon. Sedangkan warga yang berasal dari
luar sebanyak 57%. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, laki-laki 75%
dan perempuan 25%. Sedangkan penderita sudah kawin 50%, belum kawin 46%,
duda 2% dan janda 2%. Sedangkan penularan AIDS karena melalui jarum
suntik yang terinveksi HIV (IDIUS) 32% dan PMTS 68%.
"Dari 577
ODHA hanya 16% yang mengikuti layanan kesehatan (ARV). Sedangkan
sebanyak 84% ODHA belum mengikuti karena berbagai alasan,"
pungkasnya.[ang] http://www.inilahjabar.com/read/detail/1836222/577-warga-kabupaten-cirebon-terinfeksi-hiv-aids
Tidak ada komentar:
Posting Komentar