PKBI Cirebon News. Peningkatan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Cirebon saat ini
semakin memprihatinkan dengan semakin bertambahnya jumlah warga yang
terinfeksi penyakit tersebut yang hingga Maret 2012 mencapai 584 kasus.
"Penyerbaran AIDS ibarat gunung es yang selalu meningkat setiap
tahunnya. Progres peningkatan harus diatasi dengan program yang tepat
dan kesadaran para penderitanya untuk menjalani penanganan," kata
Direktur Pelaksana Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
Cirebon, Arip Amin, Jum'at (30/3).
Menurut Arip Amin, sejauh ini
pemerintah telah menggulirkan program yang positif. Namun, akan lebih
baik jika masyarakat juga mendukung penuh. Harus punya pemahaman
jumlah penderita AIDS bisa ditekan. Diakuinya, penyebaran HIV di kabupaten Cirebon begitu
merata dan hampir ada disetiap kecamatan. 0rang dengan HIV-AIDS
(ODHA) yang terus bertambah merupakan masalah yang sangat serius.
Arip mengajak ODHA membuka diri. Sebab,
pemerintah berupaya membantu kesulitan ODHA. Arip mengingatkan, bagi warga yang pernah memiliki perilaku seks beresiko, atau pernah menggunakan napza suntik dengan jarum yang tidak steril, diharapkan segera untuk melakukan voluntary conseling and tes (VCT), bagi yang hasilnya positif HIV diharapkan mampu mencegah agar virus tidak
menularkannya ke yang lain (pasangannya). Lebih baik mengikuti pengobatan program
pencegahan HIV melalui transmisi seksual (PMTS). Sedangkan bagi yang
terular karena penggunaan jarum suntik, diminta para ODHA agar
mengikuti program harm reduction. Setidaknya penularan AIDS melalui
jarum suntik dapat ditekan.
Hasil validasi data menunjukan dari 584
warga ODHA, terdapat warga Kab. Cirebon sebanyak (43%) dan warga luar
(57%). Adapun persentase dari jenis kelamin laki-laki 75% dan perempuan
25%. Sedangkan penderita sudah kawin 50%, belum kawin 46%, duda 2% dan
janda 2%. Sedangkan penularan AIDS karena melalui jarum suntik yang
terinveksi HIV (IDIUS) 32% dan PMTS 68%.Arif menjelaskan, dari 584
hanya 16% ODHA yang mengikuti layanan kesehatan (ARV).
Sedangkan sebanyak 84% ODHA belum
mengikuti karena berbagai kendala. Sementara itu Kepala Seksi
Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab. Cirebon Nanang Ruhyani mengakui
walau berbagai upaya telah dilakukan, jumlah ODHA terus bertambah
setiap tahun bahkan setiap bulannya. Hal ini tak lepas dari perilaku beresiko tinggi tertular HIV seperti melakukan hubungan seks tidak menggunakan kondom, dan menggunakan alat-alat medis yang tidak steril, serta transpusi dara yang tidak di scrining HIV, untuk itu Nanang mengajak masyarakat secara bersama sama untuk melakukan pencegahan HIV-AIDS secara sinergis. (Yun)
berbagai intervensi terus digalakan, namun penyebaran tidak sebanding dengan yg ditemukan, mudah2an dgn blog ini para ODHA lebih membuka diri dan siap di intervensi dengan therapi yg sdh disediakan oleh pemerintah
BalasHapus