MENTERI KOORDINATOR
BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
KATA SAMBUTAN DALAM PEDOMAN HAS 2012
Insidensi infeksi baru Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia cenderung meningkat dan bukan hanya menulari kalangan pekerja seks, pengguna narkoba suntik dan hubungan seks yang tidak aman lainnya, namun telah menulari ibu rumah tangga, bayi dalam kandungan, yang tertular melalui transmisi secara hetero seksual, jarum suntik tidak steril dan transfusi darah yang tidak aman.
Untuk menyelesaikan permasalahan HIV dan AIDS, diperlukan kerjasama lintas sektor dan strategi nasional yang terkoordinasi dan sinergi dengan memberdayakan populasi kunci sebagai populasi berisiko tinggi tertular HIV, dukungan dunia usaha, serta komitmen yang kuat dari pemerintah dan kepedulian masyarakat luas. Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS telah diawali sejak tahun 1994 yang meningkat jumlah dan jenis programnya sejalan dengan wilayah penyebaran epideminya.
Salah satu tujuan Pembangunan Millenium 2015 yang sulit dicapai di Indonesia adalah menurunkan secara signifikan prevalensi dan insidensi HIV dan AIDS, hal ini mengingat besarnya tantangan dan ancaman epidemi tersebut pada masyarakat Indonesiaq yang heterogen dan pluralistik serta dipersulit dengan adanya keterbatasan kapasitas pemerintah daerah yang belum sepenuhnya mendukung mendukung upaya penghentian laju percepatan epidemi HIV dan AIDS. Diperlukan pemberian Anti Retro Viral lebih dini kepada ODHA agar risiko penularan dapat diturunkan hingga 96%. Selain itu pengobatan sejak dini dapat menambah lama waktu usia hidup hingga 18 tahun.
HIV dan AIDS yang melanda sebagian besar dunia, setiap tahunnya yaitu tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, dan pada tahun 2012 tema hari AIDS Sedunia yaitu “Lindungi Perempuan dan Anak Dari HIV-AIDS”, merupakan bentuk ajakan, untuk menghentikan laju epidemi HIV dan AIDS di masa mendatang, pemerintah telah berkomitmen meningkatkan kapasitas dengan memobilisasi sumber daya nasional secara terkoordinasi, sinergis, sinkron dan akuntabel guna mempercepat pelaksanaan penanggulangan HIV dan AIDS.
Dengan terbitnya Buku Pedoman ini, yang bentuknya untuk meningkatkan keterpaduan pelaksanaan Kampanye Nasional Pencegahan AIDS Sedunia di tahun 2012, diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah Daerah, Lembaga Non Pemerintah dan Dunia Usaha serta masyarakat dalam melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan dengan upaya pengendalian laju penularan epidemi HIV dan AIDS pada generasi muda di Indonesia.
Jakarta, 1 Juli 2012
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan RakyatSelaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional,
Ttd
H.R. Agung Laksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar